KEADILAN – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menaruh harapan besar kepada hakim Suhartoyo yang terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pengganti Anwar Usman yang dipecat akibat melanggar etika.
“Kami menaruh harapan besar kepada Suhartoyo. Karena Suhartoyo lah salah satu hakim yang berani dissenting opinion terhadap putusan, gugatan nomor 90,” ujar
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Awi menegaskan, integritas Suhartoyo akan teruji setelah menjadi ketua MK. Saat menjadi ketua kata Awi lebih godaan ketimbang saat menjadi anggota biasa.
“Kalau kemarin hanya menjadi anggota mungkin dia bisa lebih independen. Sekarang jadi ketua itu akan lebih banyak godaan, akan lebih banyak kepentingan kepentingan yang masuk, dan bagaimana Suhartoyo menjaga itu,” tegasnya.
Anggota Komisi VI DPR RI ini meyakini, Suhartoyo memiliki kredibilitas yang sudah teruji dengan menghalau segala godaan yang merusak citra MK. “Kami yakin, Suhartoyo memiliki kredibilitas untuk itu,” tukasnya.
Diketahui, Anwar dinilai terlibat benturan kepentingan dalam memutus perkara 90 soal syarat usia minimal calon presiden dan wakil presiden.
Anwar pun diberhentikan dari jabatan sebagai Ketua MK karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik terkait uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023.
Sebab, putusan itu membuat Gibran Rakabuming Raka yang merupakan keponakan Anwar bisa melenggang di Pilpres 2024 meskipun belum memenuhi syarat usia minimal 40 tahun di UU Pemilu.
Lewat putusan perkara 90, mahkamah membolehkan seseorang berusia di bawah 40 tahun jadi capres atau cawapres selama berpengalaman jadi kepala daerah yang dipilih melalui pemilu.
Anwar juga dilarang terlibat dalam urusan sengketa hasil pemilu dan pilkada yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Reporter: Odorikus Holang
Editor: Penerus Bonar
BACA JUGA: Suhartoyo Terpilih Jadi Ketua MK