KEADILAN – Penggeledahan penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) di Kantor Ditjen Minyak dan Gas (Migas) paska kegaduhan masalah LPG 3 kilogram hari Senin siang (10/02/2025) ternyata terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina. Demikian disampaikan Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar di Jakarta, Senin malam.
“Saudara-saudara, penyidik memang benar melakukan tindakan hukum berupa penggeledahan di Kantor Ditjen Migas Kementeri ESDM di Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta. Penggeledahan di tiga ruangan,”
Selain penggeledahan juga dilakukan penyitaan barang bukti. Diantaranya lima dus dokumen. Selain itu juga ikut disita bukti elektronik berupa laptop dan handphone.
Harli ditanya wartawan saat doorstop setelah muncul pemberitaan penggeledahan yang dilakukan penyidik Jampidsus di Kantor Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penggeledahan ini akhirnya memicu spekulasi bahwa penyidikan terkait dengan heboh langkanya LPG 3 kilogram paska kebijakan baru Menteri ESDM.
“Tindakan hukum ini sebagai bukti sikap responsif Kejaksaan Agung terhadap tata kelola migas sehingga menimbulkan banyak masalah kepada masyarakat. Termasuk apa yang terjadi beberapa hari lalu dimana gas LPG 3 kilogram menjadi langka di pasaran. Sebab, bagaimanapun ini juga terkait tata kelola” jelas Harli.
Menurut Harli, penyidikan dugaan peristiwa pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina, subholding dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sejak 2018 sampai 2023. “Jadi tempus delicti perkara adalah 2018-2023,” ujarnya.
Selain penyitaan dokumen, Harli juga menyampaikan bahwa sampai Senin ini penyidik sudah memeriksa 70 saksi. Namun ia tak menyebutkan nama tersangka dengan alasan penyidikan saat ini statusnya penyidikan umum.
BACA JUGA: Paska Gaduh LPG 3 Kg, Penyidik Jampidsus Geledah Kantor Ditjen Migas
