Ganjar Pranowo Sebut Indonesia Sangat Dipercaya Dunia

KEADILAN – Penyelenggaraan Presidensi G20, menjadi ketua penyelenggaraan ASEAN 2023 sekaligus tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia sangat dipercaya.
“Kita menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia negara terpercaya yang berada dalam track yang benar. Optimisme ini mesti dibangun,” ujar Bakal Calon Presiden, Ganjar Pranowo dalam acara talkshow bertajuk “Bacapres Bicara Gagasan” yang disiarkan kanal YouTube Mata Najwa, Selasa (19/9/2023).
Optimistis tersebut kata Ganjar tentu berawal dari mimpi menuju 100 tahun Indonesia pada tahun 2045. Ganjar berharap saat itu ekonomi Indonesia akan melompat dari rangking 17 menjadi 4.
Namun kata Ganjar pekerjaan rumah yang harus diselesaikan adalah menghadapi perubahan iklim (climate change). Menghadapi kondisi lingkungan ini kata Ganjar hal yang perlu dilakukan adalah mengurangi gas emisi, mengedepankan ekonomi hijau dan ekonomi biru.
“Saya kira di beberapa tempat sekarang sudah mengalami gangguan ISPA karena polusi yang sangat luar biasa,” jelasnya.
Selain itu kata Ganjar, Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Secara data,
kelas menengahnya 40 persen sedangkan tenaga produktifnya 69 persen. Hal tersebut merupakan sebuah aset yang tidak main-main.
Menurut Ganjar, hal tersebut bisa diatasi dengan pemenuhan kebutuhan pangan yang baik. Apalagi Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya.
“Soal pangan mesti dipenuhi. India tidak mau mengekspor lagi. Vietnam menahan diri. Indonesia yang kaya banget apakah cukup meningkatkan produktifitasnya,” bebernya.
Ledakan penduduk tersebut juga kata Ganjar bisa diatasi dengan instrumen digitalisasi. Untuk itu perlu dipersiapkan infrastruktur sejak dini hingga ke daerah terpencil. “Tantangan sudah kelihatan, infrastruktur, literasi digital yang mesti dipenuhi dan akselerasi yang mesti kita lakukan,” bebernya.
Selain itu kata Ganjar, hal yang tak kalah penting adalah pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut merupakan tugas negara yang harus dipenuhi. Ia mencontohkan bagaimana negara wajib mengurus ibu hamil hingga anak tersebut dilahirkan.
“Maka modal manusia sehat, modal mereka yang sehat lahir batin adalah yang utama. Kalau itu kita sudah punya, enggak ada stunting, maka pertumbuhan jiwanya bagus, fisiknya bagus, otaknya bagus. Begitu dikasih pendidikan yang bagus, mereka mendapatkan itu. Pendidikan dan kesehatan yang baik,” katanya.
Selain itu, Ganjar menyoroti tingkat pengangguran dan Upah Minuman Regional (UMR) yang rendah. Hal tersebut kata Ganjar bisa diatasi melalui pendidikan vokasi dan program hilirisasi.
“Mari kita kolaborasi. Transfer of knowledge, transfer of energinya mesti dilakukan dan harus kita lakukan. Mata kuliahnya mesti dinamis, mengikuti perkembangan zaman,” Jelasnya.
Akan tetapi kata Ganjar semua program tidak berjalan mulus kalau penegak hukum memble. Dalam hal ini, perilaku korupsi berjemaah dan sistem yang pemerintahan yang buruk.
“Akhirnya bocornya di mana-mana. Inilah problem yang harus kita tangani. Menghukum tidak cukup tapi mencegah lebih baik. Maka memberikan pendidikan antikorupsi sejak dini rasanya menjadi sebuah kewajiban. Menjadi integritas sejak dini,” katanya.
“Penguatan penegakkan hukum mulai Jaksa, KPK dan kepolisian is muat (harus) termasuk reformasi di masing-masing kelembagaan. Melipatgandakan anggaran, digitalisasi di dunia pemerintahan agar lebih cepat dalam membasmi korupsi,” tambahnya.
Gagasan terbesar Ganjar adalah stabilitas harga bahan pokok, menghapus kemiskinan hingga kemiskinan ekstrem menjadi nol, memperkuat jaring pengaman sosial sampai hilirisasi menuju industrialisasi kelas dunia, meningkatkan nilai tambah infrastruktur yang hari ini sudah di bangun oleh pemerintah sebagai fundasi yang kuat dan kembalikan alam Indonesia menjadi lebih baik.
Reporter: Odorikus Holang
Editor: Penerus Bonar
BACA JUGA: Anies Baswedan Sebut Indonesia Negara Penuh Potensi
Komentar Terbaru