Anies Baswedan Sebut Indonesia Negara Penuh Potensi

KEADILAN – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan menyebutkan, Indonesia adalah negara penuh potensi. Ketika memilih untuk merdeka dan mandiri berarti memiliki cita-cita, janji dan tujuan.

“Apa itu? Menghadirkan sebuah keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Itu janji yang kita sepakati ketika republik ini berdiri,” ujar Anies dalam acara talkshow bertajuk “Bacapres Bicara Gagasan” yang disiarkan kanal YouTube Mata Najwa, Selasa (19/9/2023).

“Kemerdekaan, kita hidup dalam kolonialisme, itu artinya negeri Belanda kaya dan negeri nusantara miskin. Kita sekarang bertanggungjawab untuk bisa menghadirkan keadilan, kesetaraan. Itulah isi utama dari perubahan,” tambahnya.

Menurut Anies, kesetaraan dan keadilan diterjemahkan melalui akses pada fasilitas dasar yang setara. Pertama. Kesehatan. Dalam hal ini perlindungan kesehatan bagi ibu dan bayinya.

“Kita menginginkan agar akses kepada kesehatan dari mulai ibu mengandung, bayi dalam kandungan, sampai dengan ketika mereka aktif termasuk perlindungan, coverage atas atau jaminan kesehatannya,” bebernya.

Kedua. Pendidikan. Pendidikan kata Anies adalah bekal utama untuk mengembangkan potensi setiap manusia Indonesia. Anies tidak sepakat dengan istilah sumber daya manusia. Akan tetapi pihaknya mengembangkan kualitas manusia Indonesia. Karena manusia tidak perlu dipandang sebagai sumber daya untuk kegiatan perekonomian.

“Ini kemudian wujudnya apa? Kesetaraan, kesempatan. Jumlah bangku SD, SMP, SMA yang sekarang bentuknya seperti piramida, makin tinggi jenjang pendidikannya, makin sedikit jumlah bangkunya. Itu artinya apa? Banyak anak kita yang tersingkir, tidak bisa mendapatkan pendidikan, minimal hingga pendidikan menengah,” katanya.

Kemudian Pendidikan Tinggi kata Anies harus menjadi institusi yang harus bisa diakses oleh anak siapa saja, bukan hanya anak kelas menengah Indonesia. Kemudian pendidikan harus harganya terjangkau dan pemerintah memiliki tanggungjawab mengurangi beban pengelola kampus.

“Pengelola kampus tidak dibebani dengan tanggungjawab begitu besar yang mencari pembiayaan untuk kampus. Tetapi biar pengelola kampus fokus pada penelitian pada pengembangan pembelajaran, pendidikan supaya kampus betul-betul menjadi institusi yang memungkinkan siapa saja berpartisipasi. Sudah cukup biaya pendidikan terlalu tinggi di kampus-kampus kita,” bebernya.

Ketiga. Lapangan pekerjaan. Anies mengatakan, lapangan pekerjaan harus setara bagi semuanya. Anies mencontohkan orang tua yang mengirim anaknya ke Jogjakarta untuk mendapat pendidikan yang baik. Tujuan utamanya kata Anies supaya anak-anak tersebut mendapat pekerjaan yang baik.

“Akhirnya ketika mereka dikirim ke kota-kota utama di Indonesia, mereka tidak kembali lagi ke kampung halaman. Hijrah ke Jogja, Bandung, Malang Surabaya, tidak kembali. Kita menginginkan agar kesempatan pendidikan ada di mana saja dan kesempatan kerja setara,” katanya.

Untuk itu kata Anies harus menambah pusat pengembangan perekonomian di kota-kota seluruh Indonesia. Pasalnya, perekonomian saat ini tersentral di kawasan Jawa bagian Barat khusus Jakarta, dan kawasan Jawa.

“Kita menginginkan kawasan kota-kota di seluruh Indonesia minimal 14 kota yang menjadi mesin penggerak perekonomian yang memungkinkan bagi semua untuk bisa mendapatkan lapangan pekerjaan yang setara,” jelasnya.

Ke empat. Hal yang tidak kalah penting kata Anies adalah kebutuhan pokok. Dalam hal ini, saat ini membutuhkan tata kelola kebutuhan dasar yang lebih baik. Dia pun menyoroti kebutuhan pokok yang mahal.

“Biaya hidup yang tinggi, bagi mereka yang statusnya pra sejahtera menjadi makin berat ketika harga kebutuhan pokok itu mahal. Kalau harga beras mahal dan petaninya makmur artinya uangnya berujung di petani. Tetapi situasi yang kita hadapi, berasnya harganya mahal, petaninya tidak sejahtera, uangnya hilang di jalan,” bebernya.

Lanjut Anies, tata niaga ini dikoreksi dan mafia-mafia terkait prodak pertanian ini harus diperangi, secara tuntas. “Karena mereka lah sumber masalah. Apa yang terjadi? Di ujung kita menginginkan agar biaya kebutuhan pokok lebih murah, di sini lain kesejahteraan petani lebih tinggi,” jelasnya.

“Pakai indikator sederhana. Petani bisa menabung. Selama petani tidak bisa menabung maka biaya operasinya, biaya produksinya tidak sebanding dengan pendapatannya,” tambahnya.

Kelima. Penegakkan hukum. Negeri ini kata Anies punya kesempatan untuk maju. Akan tetapi kepastian hukum dan penegakkan hukum tidak menjadi prioritas sehingga tata kelola pemerintahan tidak berjalan dengan baik.

“Praktik korupsi masif di mana-mana. Dan kita saksikan yang seharusnya aparat yang seharusnya menegak hukum, melakukan tindakan-tindakan yang tidak setara. Mereka yang kuat tak tersentuh, mereka yang lemah tersentuh, mereka yang kawan tak tersebuh, mereka yang lawan sentuh terus,” tegasnya.

Anies menegaskan, hal ini harus diubah. Pemberantasan korupsi menjadi prioritas penting. Dalam hal ini, penegakkan hukum yang adil menjadi prioritas.

“Pengadilan kita menjadi kredibel, itu prioritas kita. Ini adalah aspek negara kita bisa take off, bila kita perhatikan ini, kebutuhan pokok, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kepastian hukum ini kita tata dengan baik, iyah Allah negera Indonesia bisa menjadi lebih baik dalam keadilan,” katanya.

“Mengapa kata keadilan penting? Karena kita selama ini melakukan pembangunan, bukan setahun, dua tahun, lebih dari tujuh dekade, tetapi yang menerima manfaat masih sebagian. Tanggungjawab kita adalah memastikan memasukkan seluruh unsur keadilan kepada seluruh pengambilan kebijakan,” tukasnya.

Reporter: Odorikus Holang
Editor: Penerua Bonar

Posting Terkait

Jangan Lewatkan