KEADILAN– Mantan Ketua Tim Teknis Pengadaan dan Penerapan e-KTP, Husni Fahmi, mengaku disuruh membersihkan toilet umum di rumah (rutan) KPK hingga mencuci piring setiap hari lantaran tidak membayar dan tak menyetorkan iuran ke petugas Rutan KPK.
Husni menjelaskan, awalnya ia ditahan 14 hari di sel isolasi saat pertama kali ditahan KPK. Di hari kedua penahanannya, ia mengaku dijelaskan oleh sesama tahanan terkait adanya iuran di Rutan KPK.
Husni mengungkapkan, saat diisolasi ia dipanggil ke kamar Firjan Taufan selaku terpidana pembangunan jalan Kabupaten Bengkalis.
Di kamar tahanan Taufan, ia melihat Terdakwa Hengki selaku Kepala Keamanan dan Ketertiban KPK periode 2018-2022. Saat itu, Taufan menyatakan bahwa ada iuran di rutan KPK.
“Jadi sebelum Pak Firjan Taufan sampaikan ada iuran, Pak Hengki menyampaikan Bapak datang di sini tidak diundang, di sini ada aturannya. Kemudian melanjutkan penyampaian Pak Hengki, Pak Firjan Taufan menyampaikan ada iuran Rp20 juta,” kata Husni saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
Atas permintaan itu, Husni tidak menyanggupi memenuhi iuran tersebut. Husni lalu menjalani penahanan di sel isolasi selama 14 hari. Saat akan dipindahkan ke Rutan KPK, ia ditemui oleh mantan Dirut Sarana Jaya, Yoory Corneles. Dalam pertemuan itu, Yoory menyebutkan ada beban pekerjaan yang harus dilakukan Husni karena tidak membayar iuran.
“Saudara isolasi 14 hari. Apa saudara tahu ada yang isolasi kurang dari 14 hari?” tanya jaksa.
“Waktu itu tidak tahu tapi kemudian setelah 14 hari Pak Yoory datang, kemudian Pak Yoory katakan karena kamu tidak bayar iuran kamu dibebankan pekerjaan kebersihan tiap hari. Oh, di situ saya baru tahu saya diisolasi lebih lama karena tidak bayar,” jawab Husni.
Husni mengaku harus melakukan tugas kebersihan setiap hari karena tidak membayar pungli Rutan KPK. Tugas itu mulai dari menyapu, membersihkan kamar mandi, hingga mencuci piring di dapur, tetapi ia tidak tahu sisa-sisa piring yang ia cuci.
“Jadi Pak Yoory menyampaikan beliau mengusahakan kepada para petugas dan petugas mengizinkan keluar dengan konsekuensi menjalankan piket kebersihan tiap hari. Jadi saya tiap subuh itu nyapu, ngepel bersihin dapur, kamar mandi umum, Selasar di luar sel, buang sampah tiap hari,” beber Husni.
Reporter: Ainul Ghurri
Editor: Darman Tanjung