KEADILAN – Organisasi nirlaba eksplorasi laut global OceanX, bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan dimulainya misi eksplorasi “Misi Indonesia 2024”.
Ini bagian dari komitmen jangka panjang untuk mengeksplorasi perairan di kawasan Asia Tenggara dan meningkatkan pemahaman global kawasan laut dengan keanekaragaman hayati paling tinggi dan berpotensi terancam di dunia.
OceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanXplorer – kapal eksplorasi, penelitian ilmiah, dan produksi media tercanggih di dunia. Sebelum Indonesia, OceanX meluncurkan fokus tahun jamak Asia Tenggara di Singapura pada 8 Maret 2024 dan menjadikan sebagai titik pertemuan pusat untuk operasi regional.
Setelah misi di Indonesia, OceanX akan melanjutkan dengan ekspedisi di Malaysia dan negara lain di kawasan ini pada paruh kedua 2024.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut B. Pandjaitan, menyampaikan semangatnya atas penemuan-penemuan inovatif yang akan dihasilkan dari ekspedisi laut bersejarah yang bermitra dengan OceanX ini.
“Kemitraan ini dimulai sejak akhir 2022. Kami berharap penelitian misi ini mendukung kesejahteraan sosial melalui penemuan potensi inovasi dalam produk dan solusi untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bio-teknologi. Terpenting, kesempatan untuk mempelajari potensi gempa bumi dan tsunami demi keselamatan umat manusia,” kata Menko Luhut, dalam jumpa pers secara virtual dari Bali, Rabu (15/5/2024), dikutip KEADILAN.
Misi ini dimulai pada 8 Mei di Batam, Kepulauan Riau. Lalu, lanjut hingga 25 Agustus 2024, berakhir di Bitung, Sulawesi Utara. Sepanjang lima tahap misi, OceanX, Kemenko Marves, dan BRIN akan memanfaatkan teknologi generasi terbaru, ilmu pengetahuan, penyampaian cerita menarik, dan pengalaman mendalam untuk mendidik, menginspirasi, dan menghubungkan dunia dengan lautan.
“Kami sangt bersemangat meluncurkan misi kami di Indonesia. Perairan ini kaleidoskop kehidupan laut, penuh keajaiban yang belum ditemukan,” kata Vincent Pieribone, Co-CEO dan Chief Science Officer OceanX.
Misi ini melibatkan Kementerian dan Lembaga lain. Seperti Kemendikbudristek, Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal), Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Serta peneliti dari universitas dan organisasi seperti Konservasi Indonesia.
Tim misi akan penelitian ilmiah, program pendidikan, dan mengembangkan konten inspiratif yang akan meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap laut. Sekaligus mengembangkan kapasitas nasional.
Penelitian mencakup berbagai bidang penting, termasuk investigasi zona megathrust untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami, penelitian perikanan di Sumatera Barat untuk meningkatkan pemahaman dan memandu keputusan pengelolaan. Serta eksplorasi potensi keanekaragaman hayati dan penilaian dampak terhadap manusia.
Reporter: Ceppy Febrinika Bachtiar
Editor: Penerus Bonar
BACA JUGA: Bamsoet: Penggunaan Senjata Api Beladiri Bukan untuk Pamer Kekuatan