KEADILAN – Update korban banjir bandang dan lahar dingin yang menerjang bumi Ranah Minang di sejumlah daerah hingga hari ini BNPB mencatat ada 50 orang meninggal dunia, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.397 jiwa mengungsi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, rincian korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, serta Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.
“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang, kami sudah datangkan alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari,” ujar Suharyanto, Selasa (14/5/2024).
Sementara itu, bagi korban yang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal,
Kementerian Sosial yang disntruksikan langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, telah menyalurkan bantuan logistic. Bantuan disalurkan pada Minggu dan hari Senin (13/5) dari Gudang Logistik di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di KotaPadang.
Kepala BBPPKS Padang, Serimika Br. Karo, mengatakan bantuan yang dikirim berupa logistik dan sudah sampai di lokasi. “Bantuan sudah sampai di Kabupaten Agam Senin jam 3 dini hari, sedangkan ke Kabupaten Tanah Datar bantuan sampai jam 05.30 WIB,” katanya di Padang, Selasa (14/5).
Serimika menambahkan, logistik yang disalurkan ke Kabupaten Agam, Kemensos sudah mengirimkan logistik berupa makanan siap saji 450 paket, kasur 60 lembar, family kit 60 paket, sandang dewasa 200 paket, makanan anak 280, sandang anak 100 paket, lauk pauk siap saji ayam asam manis+telur 400 paket, kids ware 60 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga portable 7 unit.
Sedangkan di Kabupaten Tanah Datar, bantuan yang sudah disalurkan berupa makanan siap saji 450 paket, kasur 60 lembar, family kit 60 paket, sandang dewasa 200 paket, makanan anak 320, sandang anak 100 paket, lauk pauk siap saji ayam asam manis+telur 400 paket, kids ware 60 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga portable 7 unit.
Selanjutnya, bantuan juga dikirim dari Gudang Logistik Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong Bogor untuk dukungan bantuan korban banjir bandang di Kabupaten Padang Panjang. Bantuan bergerak dari Cibinong pukul 23.00 WIB dan diperkirakan akan sampai Senin malam.
Banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu malam, 11 Mei 2024. Kejadian ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian banjir lahar dingin, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Analisis Jalur berbahaya Untuk Mitigasi
Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut pemerintah akan mencoba menganalisis jalur lahar dingin yang menelan 50 korban jiwa di Provinsi Sumatera Barat.
“Sebetulnya Gunung Marapi ini sudah beberapa kali, dan juga ada korban, karena itu kami akan mencoba membuat Analisa, mana-mana jalur lahar-lahar dingin Gunung Marapi di Sumbar,” ujar Risma.
Risma mengatakan, analisis jalur lahar dingin sangat diperlukan untuk melihat jalur-jalur mana saja yang berbahaya, untuk bisa dilakukan mitigasi. Ia mencontohkan analisis jalur tersebut telah dilakukan di Gunung Merapi di Jogja.
“Gunung Merapi ini gunung berapi di Jogja ini, jalur-jalurnya sudah bisa terdeteksi dan sudah bisa kami pelajari. Nah itu kalau bisa digunakan di Gunung Marapi Sumbar, supaya kitab isa menghindari korban yang lebih banyak lagi. Karena setiap kali ada erupsi lahar dingin atau lahar panas itu selalu ada korban,” kata Risma.
Risma mengungkapkan staf dari Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mengecek korban lahar dingin Marapi. Dia juga menyebut dirinya akan turun langsung ke lokasi pada Rabu (15/5/2024).
“Sekarang lagi proses pencarian korban, yang lain sudah ditemukan. InsyaAllah nanti Rabu malam, saya berangkat ke Sumbar,” ungkap Risma.
Reporter: Junaidi Hasibuan
Editor: Penerus Bonar
BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Abaikan Putusan Hukum