Keadilan

KEADILAN – Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menyoroti penembakan tiga anak yang diduga begal. Mereka meminta Polri untuk mengevaluasi total penggunaan senjata api (senpi).

Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Sektor Keamanan Hussein Ahmad mengatakan, penggunaan senjata api wajib berpegangan pada prinsip-prinsip umum yang diakui secara internasional.

“Penggunaan senjata api diletakkan sebagai alternatif terakhir dengan tujuan melindungi nyawa manusia,” ujar Hussein Ahmad dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).

Hussein menjelaskan, dalam pelaksanaannya harus dapat diuji berdasarkan empat prinsip, yakni legalitas, nesesitas, proporsionalitas, dan akuntabilitas.

Oleh karena itu, mereka meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan evaluasi total penggunaan kekuatan dalam tugas-tugas pemolisian. Koalisi juga ingin Kapolri memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan dalam kasus ini, dengan memperhatikan asas kepentingan terbaik bagi anak.

Selain itu, kata Hussein, pihaknya meminta lembaga negara independen seperti Komnas HAM dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) secara aktif melakukan pemeriksaan dalam kasus ini sesuai cakupan wewenangnya.

Diketahui, tiga remaja ditembak anggota Brimob di Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/10/2022). Polisi mengatakan, remaja yang berinisial EI (15), AF (16) dan AA (15) ditembak lantaran mengendarai motor sambil mengacungkan celurit.

Polisi juga menyebut, mereka telah memberikan tembakan peringatan tetapi tidak digubris.

Reporter : Charlie Tobing

Editor : Darman Tanjung

Tagged: , , ,