Amankan PPKM Pakai Barakuda dan Gas Air Mata, Ini Alasan Brimob

KEADILAN – Hampir sepekan pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jalan Lenteng Agung Raya dijaga ketat oleh aparat. Terkait senjata yang dibawa personil Brimob di lokasi penyekatan, Komandan Brimob Kompi III Polda Metro Jaya, Tarto Harianto mengatakan senjata tersebut hanya gas air mata.

“Brimob disana membawa senjata bukan senjata api. Itu senjata seperti gas air mata,” ujar Tarto saat ditemui Keadilan di pos penyekatan Jalan Lenteng Agung Raya, Jumat (9/7/2021).

Tarto menjelaskan, senjata gas air mata atau biasa disebut gas gun tersebut dibawa oleh personel Brimob Patroli Bermotor dari Mabes Polri. Senjata tersebut dibawa hanya untuk mengantisipasi.

Amankan PPKM Pakai Barakuda dan Gas Air Mata, Ini Alasan Brimob 2
Petugas TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP berjaga di pos penyekatan PPKM Darurat Jalan Lenteng Agung Raya, Jumat 9 Juli 2021. (Charlie)

 

 

 

“Bukan untuk kekerasan. Bukan untuk menakut-nakuti rakyat. Bukan itu. Ini hanya protap (prosedur tetap) di keramaian. Itupun tidak akan membuat cidera orang. Itupun tidak akan dipasang pelurunya,” ucapnya.

Namun ia juga mengatakan, dari mulai pemberlakuan PPKM Darurat selama ini tidak ada kejadian yang membuat personel Brimob menggunakan gas air mata.

Sementara untuk mobil barakuda,Tarto mengatakan bahwa mobil tersebut digunakan awalnya digunakan untuk penyekatan, dan untuk mengimbau masyarakat.

“Itu awalnya untuk menyekat, dan untuk woro-woro. Untuk imbauan. Beberapa jam sekali kan ada imbauan untuk masyarakat membatasi mobiltas saat PPKM ini,” kata Tarto.

Selain itu, Tarto menerangkan, PPKM di Jalan Lenteng Agung Raya memang lebih ketat. Alasannya adalah karena jalan ini merupakan jalur utama, sehingga diberlakukan sistem buka tutup. Tetapi ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut untuk mengatakan alasannya melintasi jalan tersebut.

“Taati aturan PPKM. Tetap humanis. Bila ada keperluan sampaikan ke petugas secara baik-baik. Petugas akan menanggapi dengan baik-baik juga. Tidak perlu takut, tidak perlu khawatir. Kita juga mengerti,” pungkasnya.

CHARLIE TOBING